Tantangan dan Peluang Mahasiswa Dalam Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

 

Materi 4

Narasumber:

Dr. Ginanjar Rahmawan, SE., MM.


Artifficial Intelligence dan Etika Mahasiswa

AI adalah kecerdasan buatan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Penggunaan AI berlebih artinya meragukan kecerdasan dan kapasitas diri sendiri. AI memiliki keterbatasan dalam akses data dan penggunaan bahasa

AI atau aplikasi yang dapat mempercepat pekerjaan mahasiswa seperti:

1. AI untuk resume

2. AI untuk menulis

3. AI untuk parafrase


Menggunakan AI secara etis

  1. Menggunakan AI secara etis
    • Originalitas ada di otak kita
    • Teknis pada AI
  2. Menggunakan AI untuk lebih produktif
    • Penggunaan waktu yang efisien
    • Biaya lebih hemat
  3. Memanfaatkan AI sebagai data base
    • AI sebagai penyaji data
    • Kita sebagai penganalisa data

Lihat juga: Achmad Yusro

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mahasiswa Bebas Narkoba untuk Mendukung Generasi Rahmatan Lil 'Alamin Unusa

Image
  Materi 2 Narasumber: Sri Artanti Maryani, S.SOS BNNP Jatim telah mengungkap beberapa kasus seperti; 1. Kasus sabu jaringan Jakarta-Surabaya. 2. Mahasiswa yang ditangkap di Serpong sudah edarkan ganja di kampus-kampus selama setahun Indonesia darurat narkoba,  narkoba dapat merusak otak yang akan menimbulkan penyakit kronis dan kambuhan. Penduduk indonesia kurang lebih 250 juta jiwa sebagai pasar potensial narkoba. Jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia kurang lebih 4 juta orang. Narkoba telah menyebar ke seluruh pelosok wilayah dan menyasar kalangan anak-anak yang menjadi regenerasi pangsa pasar. Jalur masuk narkoba di Indonesia terutama melalui jalur laut (wilayah perairan) dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus). Lihat juga: Achmad Yusro
Read more

Mahasiswa UNUSA Berintelektual dengan Anti Kekerasan Seksual, Anti Perundungan Menjadi Remaja Asyik Tanpa Usik

Image
  Materi 6 Narasumber: dr. Hafid Algistrian, Sp. KJ - UNUSA RSI Jemursari Generasi Asyik Tanpa Mengusik Bullying terjadi karena adanya perbedaan diantara kita. Yang harus kita lakukan adalah mencari singularity (persamaan). Bullying berawal dari hilangnya empati, penyekatan emosi adalah langkah awal menuju kehilangan empati. Bullying diukur dari apa yang dilakukan pelaku bukan dari perasaan korban. Mengapa terjadi bullying? Kurangnya empati Lemahnya pengawasan Rasa ingin balas dendam Pengaruh peran lingkungan Macam-macam bullying 1. Fisik 2. Verbal 3. Sosial 4. Cyber-bullying 5. Seksual, bisa mengarah pada sexual harrasment (kekerasan seksual) Empat posisi dalam bulllying 1. Pelaku 2. Korban 3. Penonton 4. Penolong Anti perundungan menjadi remaja asyik tanpa usik "The best revenge is living well" Lihat juga: Achmad Yusro
Read more